Artikel Oleh Ninda Ayu Distira
Dikirim 03/03/19
Assalamualaikum wr wb.
Sebelum aku berbagi tulisan dengan kalian semua kenalan dulu boleh dong, namaku Ninda Ayu Distira biasa dipanggil Ninda/Nanad aku kelas XII IPS 1 dan bersekolah di MA AL-AMIN Tabanan. Jadi Salam kenal ya temen temen pembaca semoga materi yang aku tulis ini bisa bermanfaat, jadi disini aku bakal ceritain tentang pengalaman aku saat mengikuti Simulasi UAMBNBK ( Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional Berbasis Komputer ) dan Simulasi UNBK (Ujian Nasional berbasis Komputer) Kedua – duanya sama sama ujian dengan berbasis komputer yang membedakanya yaitu UAMBN adalah ujian khusus mata pelajaran agama ( Al-Quran Hadist, Akidah Akhlak, Bahasa Arab, SKI dan Fiqih) sedangkan UNBK adalah ujian mata pelajaran umum seperti biasanya ( B.Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan Mapel Kejurusan.
Saat sehari lagi diumumkan bahwa esok hari akan dilaksanakanya simulasi pertama, jujur aku ngerasa bingung dan nerveous pastinya karna ini berbasis komputer karna pada 2 tahun sebelumnya di Madrasah kita masih menggunakan ujian papper/kertas sehingga sangat asing bagi kita mendengar kata simulasi. Simulasi jika ingin kita artikan adalah proses/suatu kegiatan / gambaran ujian untuk menguji seberapa siap persiapan kita dalam menghadapi UAMBN dan UNBK dan juga sebagai adaptasi kita dengan komputer serta sebagai tolak ukur nilai kita.
Sebelum simulasi dimulai kita akan duduk dibangku yang sudah ditentukan di lab komputer madrasah, setelah itu kita akan dibagikan kartu peserta yang berisi username dan password yang akan di gunakan untuk login pada server simulasi. Username dan pasword disini adalah berupa angka, ketika kita sudah diberi pasword dan username langkah selanjutnya yaitu login dan klik mata pelajaran yang akan dipilih pada hari itu, dan disekolahku mata pelajaran hari pertama simulasi UAMBNBK adalah AL-Qur’an Hadist terdapat 50 soal yang harus kita selesaikan dalam waktu 2jam, dan jujur dari pengalaman aku simulasi hari pertama ini masih terbilang agak sulit karena masih proses orientasi sekaligus adaptasi dengan kompiter, namun dihari kedua, ketiga, dan keempat sudah mulai terbiasa dan tidak asing mengisi soal berbasis komputer sedangkan dihari terakhir kita mengalami kesulitan lagi tetapi bukan dalam program simulasinya melainkan dalam mata pelajaran yang di ujiankannya yaitu Bahasa Arab karena soal soal full dengan bahasa arab dan ada yang tidak berharakat sehingga kita sedikit kesulitan untuk membaca dan mengerti, tapi tenang ajah masih tetep kita selesaikan ko ujiannya (hee).
Disimulasi UAMBN pertama ini memperoleh nilai yang masih kurang memuaskan, tapi setidaknya kita menjadi tau bahwa ada gambaran dan bayangan untuk kedepannya saat ujian/simulasi kita bisa untuk lebih serius dan semangat lagi. Setelah simulasi UAMBN selesai, kurang lebih sekitar jeda 4 minggu diadakanlah Simulasi UNBK prosesnya masih sama yaitu mengisi soal ujian berbasis komputer tetapi pada tahap2 yang sedikit berbeda ketika login mari kita simak, jadi di simulasi UNBK ini pada saat kita selesai login yaitu memasukan username dan password selanjutnya kita harus memasukan kode token yang akan diberikan oleh proktor / pengawas simulasi.
Nah kalian pasti bertanya-tanya kan kode token itu apa sih? Kok ujian ribet banget harus masukin kode token dulu? Dan disini aku akan bantu jawab jadi kode token itu kode berupa angka/huruf yang harus dimasukan setelah login untuk mendapatkan akses kode soal, dan fungsi dari kode token itu sebenarnya untuk mengamankan soal agar kemungkinan besar pembocoran soal UNBK itu tidak terjadi dan bersifat ketat karna token selalu berubah setiap 15 menit sekali, sehingga ini menjadi sesuatu yang baik dan sama sekali tidak merepotkan karena ini mencakup keamanan akses soal ujian. Dan perbedaan yang kedua adalah di simulasi UNBK hasil akhir yang keluar adalah point/nilai yang benar nya saja, sedangkan hasil akhir di UAMBNBK adalah nilai/skor keseluruhan.
Simulasi UNBK dilaksanakan 4 hari, dan alhamdulillah berjalan lancar dengan sebagaimana mestinya dan nilai rata2 dari 19 murid di simulasi UNBK yang paling terendah adalah mata pelajaran matematika sedangkan di simulasi UAMBN adalah bahasa arab. Nah dari simulasi ini lah kita tau kemampuan kita bagaimana? Dan cara yang paling ampuh agar nilai ujian kita bisa lebih baik adalah terus perbanyak latihan latihan soal, agar kita terbiasa dan sudah memahami bagiamana model soal – soal ujian BK.
Baik itulah pengalaman pribadi dari aku selama mengikuti simulasi intinya hasil yang kita dapat adalah perolehan dari usaha kita. Jika usaha kita maksimal aku yakin hasilnyapun akan mengikuti, jadi tetap semangat, tetap belajar, dan terus berlatih bagi para pejuang UNBK 🙂 langkah kita di masa SMA hanya tinggal beberapa waktu saja oleh karena itu jangan sia-siakan waktu belajar kita. Terimakasih bagi temen-temen yang sudah mau membaca tulisan ini jika ada kesalahan dalam penyampaian dan penulisanya mohon dimaafkan ya.
Wassalamualaikum wr.wb
Oleh Ninda Ayu Distira