Denpasar – Pimpinan Wilayah Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PW Pergunu) Provinsi Bali resmi melepas keberangkatan 10 mahasiswa-mahasiswi penerima beasiswa Pergunu menuju Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Pacet, Mojokerto, Jawa Timur. Prosesi pelepasan dilaksanakan pada Sabtu (27/9/2025) kemarin, bertempat di Masjid Raya Baiturrahmah, Denpasar.

Sebanyak 10 putra-putri terbaik Pergunu Bali yang berangkat terdiri dari 4 mahasiswa program S1 dan 6 mahasiswa program S2. Mereka diserahkan langsung oleh pengurus Pergunu Bali kepada pihak pengasuh Ponpes Amanatul Ummah untuk menimba ilmu dengan bimbingan dan perhatian Abah Yai, agar memperoleh ilmu yang barokah dan bermanfaat.

Keberangkatan para calon mahasantri tersebut turut didampingi oleh para wali masing-masing serta jajaran pengurus PW Pergunu Bali, di antaranya Drs. H. Makhfudz, MA selaku Ketua PW Pergunu Bali, bersama Mohammad Sahlan, S.Ag, Siti Aminah, Hj. Martinah, Istianah, dan Rughaiyah.

Foto: Pengurus Pergunu Bali bersama dengan Wali Santri Sowan ke  Abah Yai Asep Saifuddin Chalim (Pengasuh Ponpes Ammanatul Ummah)

Ketua PW Pergunu Bali, Drs. H. Makhfudz, MA. menegaskan saat dimintai keterangan, bahwa keberangkatan mahasiswa-mahasiswi penerima beasiswa ini merupakan ikhtiar Pergunu Bali dalam mencetak generasi penerus yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kedalaman spiritual dan kepekaan sosial.

“Putra-putri terbaik ini kami titipkan agar kelak tumbuh menjadi insan yang berilmu, berakhlak, serta mampu memberikan kontribusi nyata bagi agama, masyarakat, dan bangsa,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia berharap para mahasiswa-mahasiswi dapat menempuh pendidikan dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan, sekaligus menjaga nama baik Pergunu Bali. “Semoga keberangkatan ini menjadi awal perjuangan untuk melahirkan generasi penerus yang berilmu, berakhlak mulia, dan bermanfaat luas bagi umat, bangsa, dan negara,” tandasnya.

Dengan keberangkatan ini, diharapkan para mahasantri dapat menjadi kader unggul NU yang siap mengabdi, serta membawa manfaat bagi masyarakat luas ketika kembali ke daerah asalnya.


Reportase & Editor: Michael Andi